Jumat, 15 Juni 2012

Misteri Segitiga Bermuda



Misteri Segitiga Bermuda - Cerita lama tentang adanya segitiga bermuda merupakan salah satu misteri belahan dunia Barat yang mendunia dan berabad-abad telah menyimpan kisah yang tak terpecahkan. Misteri demi misteri inipun bahkan telah dicatat oleh pengelana samudera Christopher Columbus. Kisah misterius ini terletak di wilayah lautan di Samudra Atlantik. Di dalam garis imajiner kawasan ini menghubungkan tiga wilayah yaitu wilayah antara Bermuda teritorial Britania Raya sebagai titik di sebelah utara, Puerto Riko, teritorial Amerika Serikat sebagai titik di sebelah selatan dan Miami, negara bagian Florida, Amerika Serikat sebagai titik di sebelah barat.

Tempat yang menakutkan ini biasa di sebut Limbo the Lost, Twilight Zone, atau Kerajaan Setan, Segitiga Setan, dan Kepulauan Setan, namun yang paling tenar adalah
"Segitiga Bermuda"

Fenomena ini dipicu banyaknya kapal dan pesawat yang hilang secara misterius. Pertama diketahui tenggelamnya kapal HMS Rosalie pada tahun 1840. Kemudian The Mary Celeste salah satu misteri terbesar lenyapnya kapal di segitiga bermuda di tahun 1872. Kisah lainnya adalah sebuah kapal berbendera Inggris, Atalanta, pada 1880 kapal yang ditumpangi tiga ratus kadet dan perwira AL Inggris itu raib di sana tanpa jejak secuilpun. Hilangnya kapal induk USS Cyclops pada tahun 1918, yang hingga saat ini jadi misteri terbesar dalam sejarah Angkatan Laut Amerika Serikat, padahal sebelum keberangkatannya menara pengawas mengatakan bahwa lautan tenang sekali. Tahun 1938 HMS Anglo Australian juga menghilang tanpa diketahui jejaknya sepanjang tahun.

Mengejut lagi tahun 1945 Penerbangan 19 yang merupakan kesatuan angkatan udara terdiri dari lima pesawat pembom angkatan laut Amerika Serikat tiba-tiba menghilang setelah mengirimkan laporan mengenai gejala pandangan yang aneh, para pilot sempat meminta pertolongan lewat radio namun mereka raib. Setelah itu, dikirimkan regu penyelamat untuk menjemput penerbangan tersebut, namun tidak hanya pesawat Penerbangan 19 yang belum ditemukan, regu penyelamat juga ikut lenyap. Lalu tahun 1952 Pesawat British York transport lenyap dengan 33 penumpang. Di tahun 1962 US Air Force KB-50 yaitu sebuah kapal tanker lenyap tanpa bekas. Kemudian hilangnya pesawat transpor C-119 Flying Boxcar pada 7 Juni 1965 Pesawat tambun mesin ganda milik AU AS bermuatan kargo dengan 10 awak ini sebenarnya hampir menuntaskan perjalanan tak ada yang mencurigakan, kerusakan teknispun tak pernah dilaporkan. Tetapi Boxcar tak pernah sampai tujuan.

Keajaiban terjadi lagi, tanggal 23 Maret 1973. Kapal Jerman, bernama Anita (20.000 ton), menghilang dengan 32 kru. Tahun 1976 SS Sylvia L. Ossa lenyap dilautan 140 mil sebelah barat Bermuda. 1978 Douglas DC-3 Argosy Airlines Flight 902 menghilang setelah lepas landas dan kontak radio terputus. Hingga hilangnya Kapal Freighter Genesis setelah berlayar dari Port of Spain menuju St Vincent pada tahun 1999. Sungguh mencekam.

Ada yang menghubung-hubungkan Segitiga Bermuda dengan kota Atlantis yang hilang karena ditemukan piramida di dasar laut Segitiga Bermuda. Juga menyebut bahwa segitiga adalah lorong waktu. Selain itu, lokasi Segitiga Bermuda sebagai pusat bertemunya antara arus air dingin dari Amerika Utara dengan arus air panas dari Afrika. Lalu diyakini Samudera Atlantik sebagai istana setan. Berikut juga opini tentang daerah Segitiga Bermuda memiliki medan gravitasi, yang menyebabkan alat navigasi tak bisa bekerja. Beredar juga teori, bahwa kapal dan pesawat itu diculik oleh UFO karena melintas di pangkalannya.

Berikut teori-teori menghubungkan Keangkeran Misteri Segitiga Bermuda :
Teori Gempa laut dan serangan gelombang besar. Gesekan dan goncangan di dasar Lautan Atlantik menghasilkan gelombang dahsyat dan seketika kapal2 menjadi hilang kendali dalam beberapa detik saja.


Teori Gravitasi (anomali magnetik graviti). Segitiga bermuda terdapat elektromagnet yang besar. Hingga setiap pesawat atau kapal melintas alat navigasi mereka samasekali tidak berfungsi. Adanya sumber magnet terbesar di bumi yang tertanam di bawah Segitiga Bermuda, sehingga logam berton-tonpun dapat tertarik ke dalam. Gas Metana. Adanya gas methana di wilayah perairan tersebut. Teori ini dipublikasikan pertama kali tahun 1981 oleh Badan Penyelidikan Geologi Amerika Serikat. Teori ini berhasil diuji coba di laboratorium dan hasilnya memuaskan beberapa orang tentang penjelasan yang masuk akal seputar misteri lenyapnya pesawat-pesawat dan kapal laut.

Teori lubang ruang waktu (Lorong Waktu) yg menyedot hilang semua materi, seperti black hole (lubang hitam) yg ada diangkasa. Mungkin dikawasan ini terdapat sebuah gangguan atmosfir di udara berupa lubang di langit. Ke lubang itulah pesawat terbang masuk tanpa sanggup untuk keluar lagi. Dari misteri "Lubang di Langit" ini membentuk sebuah teori tentang adanya semacam perhubungan antara dunia dengan dimensi lain.

Teori pusaran air (Blue Hole
). Air bercahaya putih itulah penyebabnya. Didaerah segitiga maut Bermuda konon di dasar lautnya terdapat semacam lubang/gua, dulu gua ini memang sungguh ada, tetapi setelah jaman es berlalu, gua ini tertutup. Arus didalamnya sangat kuat dan sering membuat pusaran yang berdaya hisap. banyak kapal-kapal kecil atau manusia yang terhisap ke dalam blue hole itu tanpa daya.

Misteri Makhluk Sargasso. Misteri lain adalah Makhluk Laut Sargasso, yang bukan semata-mata khayalan. Di Lautan Sargasso, banyak kapal yang tak pernah sampai ke tujuannya dan terkubur di dasar laut. Luas Laut Misteri Sargasso ini 3650 km untuk panjang dan lebarnya 1825 km, dan di sekelilingnya mengalir arus yang kuat sekali, sehingga membentuk pusaran yang sangat luas.

Teori Piring Terbang (UFO). Ada hubungan antara munculnya piring terbang dg raibnya kapal dan pesawat diwilayah tsb.Ada yang mengatakan Segitiga Bermuda adalah markas besar UFO di bumi ini. sehingga kendaraan apapun yang melewati daerah teritorial tersebut akan terhisap dan diculik.

Teori Tempat tenggelamnya Benua Atlantis.
Segitiga Bermuda pusat Pemerintahan kota Atlantis yg tenggelam ribuan tahun yg lalu, dan menjadi tempat terangker di Dunia.

Inilah kebesaran Tuhan yang telah menciptakan alam semesta dan juga dengan segala misterinya Mungkinkah Misteri Segitiga Bermuda akan terungkap jawabannya seiring dengan waktu atau akan tetap menjadi misteri hingga akhir zaman.

Itu lah ulasan ali bloggers mengenai Misteri Segitiga Bermuda Semoga bermanfaat
Sumber: http://daengmatterru.blogspot.com/2012/05/misteri-segitiga-bermuda.html

Kamis, 14 Juni 2012

MAKALAH PENCEMARAN LINGKUNGAN


            BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pertanian merupakan sektor yang masih luas terhampar di wilayah Indonesia. Gencarnya pembangunan di sektor industri dan pemukiman penduduk belum mampu menggeser sektor pertanian sebagai icon Indonesia yang terkenal sebagai negara agraris. Pembangunan pertanian saat ini telah mencapai pengembangan agribisnis dan agroindustri. Pengembangan tersebut telah mendorong pertumbuhan sektor pertanian tetap terjadi peningkatan. Begitu pula halnya yang terjadi pada subsektor peternakan, meskipun saat ini Indonesia tengah menghadapi krisis, peternakan Indonesia masih tetap eksis bahkan menunjukkan peningkatan.
B.     Rumusan Masalah
Adapun masalah-masalah yang diangkat dalam pembahasan makalah ini antara lain:
1.      Apa saja yang termasuk zat pencemar yang dihasilkan dari lingkungan pertanian?
2.      Mengapa zat-zat tersebut dapat menimbulkan pencemaran?
3.      Apa saja dampak dari penggunaan zat-zat tersebut?
4.      Bagaimana cara menanggulangi dampak yang ditimbulkan dari penggunaan zat tersebut?
C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui zat pencemar yang dihasilkan dari lingkungan pertanian;
2.      Untuk mengetahui penyebab zat tersebut dapat menimbulkan pencemaran;
3.      Untuk mengetahui apa saja dampak yang dtimbulkan dari penggunaan zat tersebut;
4.      Untuk mengetahui bagaimana cara menanggulangi dampak yang ditimbulkan dari penggunaan zat tersebut.





BAB II
PEMBAHASAN

A.    Zat Pencemar Oleh Lingkungan Pertanian
Limbah pertanian berupa sisa, tumpahan ataupun penyemprotan yang berlebihan misalnya dari pestisida dan herbisida. Begitu juga pemupukan yang berlebihan. Limbah pestisida dan herbisida mempunyai sifat kimia yang stabil, yaitu tidak terurai di alam sehingga zat tersebut akan mengendap di dalam tanah, dasar sungai, danau serta laut dan selanjutnya akan mempengaruhi organisme-organisme yang hidup di dalamnya. Pada pemakaian pupuk buatan yang berlebihan akan menyebabkan eutrofikasi pada badan air/perairan terbuka.
Penggunan pupuk dalam pertanian akan menyebabkan pencemaran lingkungan dan menurunkan kualitas lahan dengan hilangnya lapisan subur akibat erosi dan pencucian hara. Selain itu, tersedianya banyak sisa hasil dari bercocok tanam, seperti jerami yang berlimpah dan gulma yang belum dimanfaatkan dapat menjadi masalah. Kegiatan petani yang selama ini cenderung untuk membakar sisa hasil pertanian seperti jerami dan gulma tentu akan menyumbang banyak karbondiokasida yang ditengarai sebagai salah satu penyebab pemanasan global.
Sementara itu, peningkatan di subsektor peternakan meninggalkan berbagai masalah berupa limbah. Limbah ternak dapat berupa sisa buangan dari kegiatan usaha pemeliharaan ternak, rumah potong ternak, dan pengolahan produk ternak. Adapun limbah tersebut dapat ditemukan dalam jenis padat dan cair, antara lain feses, urin, darah, tanduk, bulu, kuku, dan kulit telur.
Selama ini belum ada upaya yang maksimal dalam penanganan limbah dan dampak negatif dari usaha pertanian,
B.     Alasan Pencemaran
Pestisida membantu manusia memberantas hama. Namun di samping itu, pestisida juga memcemari tanah, air, dan udara kita. Pengalaman menunjukkan bahwa penggunaan pestisida dapat menurunkan jumlah hama dan menaikkan produksi.
Segumpal tanah sebesar 0,5 kg mengandung sekitar 1 trilyun bakteri, 200 juta jamur, 25 juta alga, 15 juta protozoa, serta cacing, insekta, dan makhluk kecil lainnya. Apabila penyemprotan pestisida dilakukan secara berlebihan, maka semua makhluk penyubur tanah akan ikut lenyap.tanah di sana akan ikut tercemar pestisida dan kesuburan tanah menjadi rusak. Pestisida yang terlarut dalam air akan mengendap dan menguap baik secara fisika, kimia, maupun biologi. Ikan dan makhluk lainnya akan teracuni oleh pestisida yang larut ini.
Menurut Altieri (2000) , pupuk anorganik secara temporer telah meningkatkan hasil pertanian, tetapi keuntungan hasil panen akhirnya berkurang banyak dengan adanya penggunaan pupuk ini karena adanya sesuatu yang timbul akibat adanya degradasi (pencemaran) lingkungan pada lahan pertanian.
Alasan utama kenapa pupuk anorganik menimbulakan pencemaran pada tanah adalah karena dalam prakteknya banyak kandungan yang terbuang.
Penggunaan pupuk buatan (anorganik) yang terus-menerus akan mempercepat habisnya zat- zat organik, merusak keseimbangan zat- zat makanan di dalam tanah, sehingga menimbulkan berbagai penyakit tanaman.

C.    Dampak Pengunaan Pestisida dan Pupuk Anorganik
Pestisida yang larut dalam air akan meracuni ikan dan makhluk lainnya. Contohnya pestisida endrin sebanyak 0,6 ppm akan mematikan ikan dalam waktu 5,5 jam. Pestisida ini akan terkumpul dalam organisme kecil tersebut dan kemudian dimakan ikan lainnya yang lebih besar atau udang. Jadi ikan ini terkena pestisida dua kali, yang pertama melalui insang, dan yang kedua melalui makanannya, kemudian ikan ini disantap oleh manusia. Demikianlah pestisida tadi akhirnya sampai pada manusia juga.
Jika di atu pihak pestisida dapat membantu pertanian, di pihak lain menurut penelitian oleh laboratorium bioteknologi di Reston, AS, pestisida dapat mengakibatkan penyakit kanker dan jantung. Bagi kelompok yang sensitive, penggunaan pestisida seperti DDT, obat pembasmi hama kecoa/lipas dan tikus dapat mengakibatkan asma, bronchitis, dan sakit kepala terus menerus. Akibat penggunaannya juga dapat merusak fungsi kekebalan tubuh manusia, yaitu keadaan yang membuat tubuh manusia semakin rentan terhadap infeksi virus dan bakteri, da mengurangi kemampuan tubuh memperbaiki dirinya sendiri. Kerusakan terus menerus pada system kekebalan tubuh tersebut akan meningkatkan kemungkinan seseorang untuk menderita penyakit kanker dan jantung.
Dampak dari penggunaan pupuk anorganik atau pupuk kimia zat hara yang terkandung dalam tanah menjadi diikat oleh molekul-molekul kimiawi dari pupuk sehingga proses regenerasi humus tak dapat dilakukan lagi. Akibatnya ketahanan tanah atau daya dukung tanah dalam memproduksi menjadi kurang hingga nantinya tandus. Tak hanya itu penggunaan pupuk kimiawi secara terus-menerus menjadikan menguatnya resistensi hama akan suatu pestisida pertanian.
Masalah lain adalah penggunaan Urea biasanya sangat boros. Selama pemupukan Nitrogen dengan urea tidak pernah maksimal karena kandungan nitrogen pada urea hanya sekitar 40-60% saja. Jumlah yang hilang mencapai 50% disebabkan oleh penguapan, pencucian (leaching) serta terbawa air hujan (run off).
Efek lain dari penggunaan pupuk kimia juga mengurangi dan menekan populasi mikroorganisme tanah yang bermanfaat bagi tanah yang sangat bermanfaat bagi tanaman.
D.    Penanggulangan Dampak Penggunaan Pestisida dan Pupuk Anorganik
Alternative yang digunakan untuk meminimalisir kerugian yang ditimbulkan oleh penggunaan pestisida antara lain dengan menggunakan beberapa jenis tanaman maupun biji untuk dimanfaatkan sebagai pestisida nabati. Contohnya biji srikaya mengandung bahan aktif asetogenin dan squamosin untuk sasaran hama ulat maupun hama penghisap polong. Sedangkan biji mahoni mengandung bahan aktif swietenin dan limonoid dapat menghambat perkembangbiakan ulat, hama penghisap, penyakit karat pada daun kopi.
Cara kerja pestisida nabati ini adalah dapat mengendalikan serangga hama dan penyakit melalui cara kerja yang unik, yaitu dapat melalui perpaduan berbagai cara atau secara tunggul. Cara kerja yang sangat spesifik yaitu merusak perkembangan telur, larva dan pupa, penolak makan, mengurangi nafsu makan, menghambat reproduksi serangga betina dll.
Keunggulannya adalah biaya yang murah karena mudah didapat, relatif aman bagi lingkungan, tidak menyebabkan keracunan pada tanaman, tidak menimbulkan kekebalan pada hama, kompatible bila digabungkan dengan cara pengendalian lain dan yang tidak kalah pentingnya adalah hasil pertanian yang sehat dan bebas residu pestisida.
Untuk menanggulangi limbah hasil pertanian seperti jerami dan gulma yang biasanya dibakar dan menimbulkan polusi berupa gas CO2 dan limbah hasil peternakan berupa feses, urin, darah, tanduk, bulu, kuku, dan kulit telur yang telah dijelaskan, dapat dilakukan pengolahan yang hasilnya saling memanfaatkan satu sama lain seperti mengolah limbah ternak berupa kotoran tersebut menjadi pupuk cair dan kompos dan kemudian diaplikasikan pada lahan pertanian. Manfaat kompos yang dapat memperbaiki struktur tanah, menaikkan daya serap tanah terhadap air, menaikan kondisi kehidupan di dalam tanah dan sumber zat makanan bagi tanaman tentu akan berpengaruh besar bagi pertanian. Sebaliknya limbah pertanian berupa jerami, gulma dan dedak dapat dimanfaatkan pula sebagai pakan ternak.
Untuk mengatasi pencemaran tanah akibat penggunaan pupuk anorganik, pupuk anorganik tersebut.
Pencemaran tanah oleh pupuk organic dapat ditanggulangi dengan cara:
1.      Menggunakan pupuk sesuai dengan takaran.
2.      Mengurangi penggunaan pupuk kimia.
3.      Memadukan penggunaan pupuk kimia dengan pupuk organic.
4.      Waspada terhadap penjualan pupuk palsu dengan takaran yang tidak semestinya.





BAB III
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan tersebut antara lain:
1.      Zat pencemar yang dihasilkan oleh lingkungan pertanian antara lain pestisida, terutama insektisida dan herbisida, pupuk anorganik seperti urea, dan limbah hasil pertanian berupa jerami dan gulma, serta limbah hasil peternakan berupa tanduk, kuku, kulit, feses, darah, urine, darah, bulu, dan kulit telur.
2.      Pestisida adalah racun yang digunakan untuk membunuh hama tanaman dan bersifat stabil,  tidak mudah terurai sehingga menimbulkan residu pada tanaman maupun tanah sehingga racun tersebut mencemari lingkungan. Penggunaan pupuk organic berlebihan dapat menjadi pencemar lingkungan karena merusak ekosistem tanah, molekul-molekul kimiawinya mengikat unsure hara dalam tanah sehingga tanah menjadi tandus.
3.      Penggunaan pestisida dapat meningkatkan resiko terkena penyakit kanker dan jantung.
4.      Dampak buruk penggunaan pestisida dapat diatasi dengan mengganti pestisida dengan pestisida nabati dan mengendalikan pemakaiannya agar tidak berlebihan sehingga menimbulkan kekebalan terhadap hama yang menjadi sasarannya. Sedangkan efek buruk penggunaan pupuk sintetik atau anorganik dapat ditanggulangi dengan menggunakan pupuk organic bersamaan dengan penggunaan pupuk anorganik, menggunakan pupuk sesuai takaran, mengurangi penggunaan pupuk kimia, dan waspada terhadap penjualan pupuk palsu dengan takaran yang tidak semestinya.





DAFTAR PUSTAKA

Sastrawijaya, A. Tresna. 2000. Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta.
Wardhana, Wisnu Arya. 2001. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Andi.
http://ilmuwanmuda.wordpress.com/pencemaran-tanah-oleh-pupuk/.


Hutan kota adalah suatu daerah di kota yang banyak ditanami pepohonan dan ditata secara apik sehingga dapat berfungsi ganda, yaitu sebagai sarana rekreasi dan sebagai sarana konservasi. Pengadaan hutan kota dapat dijadikan alternatif dalam mengatasi beberapa permasalahan lingkungan.Description: http://www.smiling-dolphin.com/blog_images/hutan_kota.jpg
Hutan kota dapat dijadikan sebagai tempat koleksi keanekaragaman hayati sehingga hutan kota dapat dijadikan areal pelestarian alam. Kawasan hutan kota merupakan areal pelestarian di luar kawasan konservasi karena pada areal itu dapat dilestarikan flora dan fauna secara ex situ (di luar habitat aslinya). Manfaat lain dari hutan kota yaitu sebagai berikut. 
a) Peredam Kebisingan
Daun-daun, cabang-cabang, dan ranting-ranting pada pohon dapat menyerap gelombang suara sehingga pohon dapat digunakan sebagai peredam kebisingan di kota. Oleh karena itu jika Anda ingin bersantai sejenak dari kesibukan dan kebisingan kota, tak usah pergi jauh-jauh ke desa. Cukup datang ke hutan kota saja Description: :D . Jenis tumbuhan yang paling efektif untuk meredam suara adalah tumbuhan yang memiliki tajuk yang tebal dan rindang.
b) Penyerap Karbon Dioksida dan Penghasil Oksigen
Pohon dapat menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen melalui proses fotosintesis. Dengan berkurangnya luas hutan akibat pembalakan liar, perladangan, dan kebakaran hutan, maka di kota sangat perlu dibangun sebuah hutan kota. Karena di areal hutan kota banyak ditanami pohon, maka hutan kota merupakan penyerap CO2 yang cukup tinggi di kota. Selain itu, oksigen yang dihasilkan membuat udara di kota menjadi lebih sehat. Setidaknya, efek buruk dari asap kendaraan bermotor dapat diminimalisir, kan?Description: http://www.wartakota.co.id/upload/photo/2009/11/13/efb3d18537de68eeaba3e7d0c7c241c4.jpg
c) Penyerap dan Penapis Bau
Tanaman dapat menyerap bau secara langsung maupun menahan gerakan angin yang bergerak dari sumber bau (mis. TPA). Selain itu, beberapa tanaman dapat menghasilkan bau harum (seperti cempaka dan tanjung). Tanaman-tanaman tersebut dapat ditanam di hutan kota sehingga udara di sekitar areal tersebut menjadi lebih segar.
d) Penahan dan Penyaring Partikel Padat dari Udara
Udara seringkali dikotori oleh debu baik debu yang dihasilkan oleh proses alami maupun yang dihasilkan dari kegiatan manusia (pembangunan rumah dsb). Adanya debu di udara dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti batuk pilek, demam, hingga asma. Dengan adanya pohon-pohon di hutan kota, partikel-partikel ringan dan padat tersebut dapat disaring oleh tajuk pohon. Akibatnya, jumlah debu yang melayang-layang di udara menjadi menurun. Manfaatnya, udara menjadi lebih sehat dan segar.
e) Penyerap Partikel Timbal dari Udara
Pembakaran bensin dan solar oleh kendaraan bermotor dapat melepaskan partikel timbal ke udara. Diperkirakan sekitar 70% dari partikel timbal di udara perkotaan berasal dari kendaraan bermotor. Adanya partikel timbal yang dihasilkan dikarenakan adanya penambahan senyawa TEL (tetra ethyl lead) pada bensin untuk meningkatkan mutunya. Jika senyawa ini dibakar akan menghasilkan oksida timbal yang dilepaskan ke udara. Timbal merupakan suatu logam beracun yang jika terhirup dapat menghambat pertumbuhan, menurunkan kecerdasan anak, dan mengakibatkan kelumpuhan.
Beberapa pepohonan seperti damar (Agathis alba), mahoni (Swietenia mahagoni), johar (Cassia siamea), dan jamuju (Podocarpus imbricatus) mempunyai kemampuan tinggi dalam menyerap timbal dan menurunkan partikel timbal di udara. Tanaman-tanaman tersebut dapat dijadikan koleksi di hutan kota.
Sumber: Seri IPA biologi SMP Kelas VII, Aktif Belajar Kimia Kelas X